Memilih Teman yang Shalih

Memilih Teman yang Shalih
Bagikan
Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on telegram

Penting bagi seseorang untuk memilih teman dalam bergaul, sebab tak hanya lingkungan yang mampu merubah kehidupan seseorang, melainkan seorang temanpun mampu memunculkan perubahan besar.

Banyak orang yang terjerumus ke dalam lubang kemaksiatan dan kesesatan karena pengaruh teman bergaul yang jelek. Namun juga tidak sedikit orang yang mendapatkan hidayah dan banyak kebaikan disebabkan bergaul dengan teman-teman yang shalih.

Seorang teman yang baik akan menjadi cermin kehidupan seseorang, begitupun sebaliknya. itulah sebabnya, Rasulullah SAW menggambarkan dalam sabdanya, perumpamaan teman yang baik dan buruk itu seperti halnya penjual minyak dan pandai besi.

Dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan tentang peran dan dampak seorang teman. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda :

مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة

“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)

Imam An Nawawi rahimahullah menjelaskan bahwa dalam hadits ini terdapat permisalan teman yang shalih dengan seorang penjual minyak wangi dan teman yang jelek dengan seorang pandai besi. Hadits ini juga menunjukkan keutamaan bergaul dengan teman shalih dan orang baik yang memiliki akhlak yang mulia, sikap wara’, ilmu, dan adab. Sekaligus juga terdapat larangan bergaul dengan orang yang buruk, ahli bid’ah, dan orang-orang yang mempunyai sikap tercela lainnya.” (Syarh Shahih Muslim 4/227)

Kalau berteman dengan penjual minyak wangi, setidaknya kita tetap kebagian harumnya meskipun kita tidak memakai minyak tersebut. Dan inilah perumpamaan teman yang baik. Artinya, kalau kita berteman dengan orang yang baik, cepat atau lambat kita akan kebagian pengaruh positifnya.

Sebaliknya, kalau kita berteman dengan pandai besi (teman yang buruk), cepat atau lambat kita juga akan kecipratan efek negatifnya. Berteman akrab dengan seorang pemabuk, lama kelamaan kita bisa terjerumus menjadi pemabuk atau setidaknya kita akan mendapatkan penilaian negatif dari orang lain karena teman yang buruk tadi.

Oleh karena itu, sangat penting untuk memilih teman yang shalih. Sebab teman yang shalih akan selalu mengingatkan pada kebaikan, mengajak pada yang ma’ruf dan mencegah pada yang mungkar dan lain sebagainya.

Teman yang shalih senantiasa menjagamu, baik ketika bersamamu maupun tidak. Teman yang shalih akan memberimu manfaat dengan kecintaannya dan doanya kepadamu, baik ketika engkau masih hidup maupun setelah engkau tiada. Dia juga akan membantu menghilangkan kesulitanmu karena persahabatannya denganmu dan kecintaannya kepadamu.

Sungguh besar pengaruh seorang teman dalam kehidupan. Seorang teman bisa membawa ke surga atau ke neraka. Maka pandai-pandailah dalam memilih teman bergaul, agar kelak bisa menolongmu ketika dia tak menemukanmu dalam surga, hingga mencari sosokmu dalam neraka. Inilah indahnya pertemanan yang didasari oleh iman dan cinta karena Allah.

Wallahu’alam bis-shawwab
Penulis : Nurhaima Fakhrun Nisa’

Hubungi Kami

Subscribe Channel Kami

Copyright © 2021 Simaq- Pusat Belajar Al Qur'an

Home

Wakaf

Program

Donasi

Sejarah

Visi & Misi

Management

Salam Pimpinan

Kontak Kami

Laporan

Tahsin

Tahfizh

Private

Event

Akademi

Galerry kegiatan