Samarinda, Media SIMAQ– Pertemuan Kelas Ilmu Tajwid Angkatan 2 telah dilaksanakan secara perdana bersama Ustaz Muhammad Fajar Hidayat, S.Pd.I, Al–Hafizh pada Senin (05/06). Kelas tajwid ini diikuti oleh 9 orang peserta dari kelas akhwat yang rutin dilaksanakan pada setiap Senin sore di Masjid Muhammad Yasin, Samarinda
Baca juga: Tebar Kebaikan Qurban Bersama Ahlul Qur’an
Sedangkan Kelas Ilmu Tajwid Ikhwan diikuti oleh 5 orang peserta yang pertemuannya dijadwalkan pada setiap Kamis malam di Kantor SIMAQ, Jl. Kulintang, Samarinda.
Salah satu tata cara tadarus Al-Qur’an adalah mampu mengambil ilmunya. Hal ini sebagaimana telah ditegaskan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an yang artinya:
“Dan (Al-Qur’an) ini adalah penjelasan (yang sempurna) bagi manusia, agar mereka diberi peringatan dengannya, agar mereka mengetahui bahwa Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang yang berakal mengambil pelajaran.” (QS. Ibrahim: 52)
Sayyidina Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu menjelaskan terkait tartil dalam sebuah atsar yang artinya: “Mengindahkan bacaan huruf, dan mengetahui tentang waqaf-nya.” Sehingga dapat disimpulkan bahwa ilmu tajwid yang merupakan ilmu yang membahas terkait cara pengucapan, sifat huruf Al-Qur’an, serta kaedah lainnya merupakan ilmu yang penting.
Baca juga: Sepuluh Keutamaan Membaca Al-Qur’an
Pentingnya ilmu tajwid menjadikannya sebagai suatu ilmu yang wajib untuk dipelajari. Hal ini senada dengan pendapat seorang ulama ahli qiraat, Syekh Al Jazari, menyebutkan dalam syairnya, Manzhumah al-Jazariyyah yang artinya:
“Dan mempelajari ilmu tajwid adalah sesuatu yang wajib, siapa yang tak (berusaha) memperbaiki bacaannya maka ia bisa berdosa”.
Ilmu Tajwid Al-Qur’an sendiri bertujuan agar umat muslim dapat melafalkan huruf-huruf hijaiyah dengan baik, sesuai dengan makhraj dan sifatnya agar kemurnian bacaan Al-Qur’an tetap terjaga. Sehingga sesuai dengan yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan menjaga lisan agar tidak terjadi kesalahan dalam membaca yang dapat menjerumuskan dalam dosa.