Qurbanku hanya untuk Allah semata

Bagikan
Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on telegram

Oleh: Ade Suci Al Mabd’i (Santri PGTQ Samarinda)

Idul adha merupakan hari yang sangat istimewa dalam syariat Islam karena terdapat 2 hal utama yang dilaksanakan secara serentak. Pertama, di Makkah Al Mukarromah sedang menjalankan rukun Islam ke lima (ibadah haji). Pada 9 Dzulhijjah, kaum Muslim di seluruh pelosok dunia baik itu berbeda bangsa, bahasa dan warna kulit semua mengenakan pakaian yang serba putih dengan tujuan untuk beribadah dan mengabdikan diri kepada Allah.

Selanjutnya yang kedua, pada Hari Raya ‘Idul Adha diselenggarakan pula ibadah qurban. Secara arti qurban adalah menyembelih binatang ternak (Unta, Sapi dan Kambing) yang sudah mencapai umur  serta tidak memiliki kecacatan fisik. shalat Ied pada Hari Raya ‘Idul Adha (10 Dzulhijah) sampai tergelincir matahari pada hari akhir Tasyrik (13 Dzulhijjah).

Baca juga: Mengapa Kita Harus Membaca dan Mempelajari Al-Qur’an?

Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail yang terdapat dalam Al Quran (QS. Ash-Shaffat 37: 99-113) menjadi dasar disyariatkannya qurban bagi  kaum Muslim. “Lalu kami panggil dia, Wahai Ibrahim! Sungguh engkau telah membenarkan mimpi itu. Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan kami tebus anak itu (Ismail) dengan seekor sembelihan yang besar. Dan Kami abadikan untuk Ibrahim (pujian yang baik) untuk orang-orang yang datang kemudian. Selamat sejahtera bagi Ibrahim”.

Namun faktanya di tengah kaum Muslim sekarang banyak yang tidak memahami arti qurban yang sesungguhnya. Mereka melakukan penyembelihan semata-mata bukan karena ingin lebih dekat kepada Allah melainkan makin jauh dari-Nya. Sering kita dapati masyarakat melakukan penyembelihan untuk makhluk gaib seperti jin penunggu pohon, penunggu gunung merapi, jin penolak bala, sembelihan untuk sedekah laut dan semisalnya. 

Baca juga: Sepuluh Keutamaan Membaca Al-Qur’an

Barangsiapa yang memalingkan kepada selain Islam, maka dia telah berbuat syirik. Larangan menyembelih untuk selain Allah juga dipertegas dengan sabda Nabi shalallahu’alaihi wa sallam berikut:

Dari ‘Ali radhiyallahu’anhu, beliau berkata: Rasulullah ﷺ berpesan kepadaku dengan empat nasihat; “Allah melaknat orang yang menyembelih selain untuk Allah, Allah melaknat anak yang melaknat orang tuanya, Allah melaknat orang yang melindungi orang muhdits (orang jahat) /muhdats (pelaku bid’ah) dan Allah melaknat orang yang sengaja merubah patok batas tanah.” (HR. Muslim 1978).

Dalam hadits ini Allah melaknat empat golongan diantaranya ialah orang yang menyembelih selain Allah. Ancaman ini menunjukkan bahwa perbuatan menyembelih selain Allah perbuatan laknat (jauh dari rahmat Allah).

Sebentar lagi Hari Raya Idul Adha 1444 H dan umat muslim akan merayakan hari Qurban, sudahkah kita mempersiapkan hewan qurban terbaik untuk menyambutnya. Hidup adalah timbal balik apa yang kita kasih akan kembali, apa yang kita tanam akan tumbuh, serta apa yang kita korbankan akan berbuah pahala.

Hubungi Kami

Subscribe Channel Kami

Copyright © 2021 Simaq- Pusat Belajar Al Qur'an

Home

Wakaf

Program

Donasi

Sejarah

Visi & Misi

Management

Salam Pimpinan

Kontak Kami

Laporan

Tahsin

Tahfizh

Private

Event

Akademi

Galerry kegiatan