Muhasabah Diri untuk Menghadapi yang Pasti

Muhasabah Diri untuk Menghadapi yang Pasti
Bagikan
Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on telegram

Tak terasa kita sudah meninggalkan tahun 2021 dan kita berada ditahun 2022. Lantas apa yang kita persiapkan untuk tahun ini? Sudahkah kita mengevaluasi diri kita? Mungkin sebelumnya banyak kelalaian yang kita lakukan ditahun-tahun sebelumnya, hingga ketaatan pada Allah pun mungkin sangat kurang.

Sebagai seorang muslim yang cerdas, yang paham akan hakikat hidup, yang mengerti akan tujuan akhir dari hidupnya, yang paham bahwa kematian akan menjadi pemutus kehidupannya di dunia untuk menuju kehidupan yang abadi, yaitu akhirat. Maka hari-harinya, setiap jamnya bahkan detikpun akan menjadi evaluasi-evaluasi dirinya untuk menjadi lebih baik.

Karena hakikatnya, kematian akan selalu datang mengintai setiap mahluk Allah yang bernyawa, tak memandang dia muda atau tua, dia sehat atau sakit, jika sudah tiba ajal atau batas waktunya, maka tak ada yang bisa menundanya.

Cukuplah kematian menjadi pengingat buat diri kita. kita tak pernah tahu kapan kematian itu datang kepada kita. Akan tetapi, sebagai seorang muslim yang beriman dan yang bertaqwah kepada Allah, maka dia akan mempersiapkan dirinya untuk menghadapi kematian, agar kematian yang khusnul khotimah dia dapatkan.

Allah berfirman

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim.” [Q.S. Ali ‘Imran:102].

Dalam Tafsir ibnu Katsir dijelaskan bahwa ” Janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim”, Artinya peliharalah Islam dalam diri kalian sewaktu kalian sehat dan sejahtera agar kalian nanti mati dalam keadaan beragama Islam, karena sesungguhnya sifat dermawan itu terbina dalam diri seseorang berkat kebiasaannya dalam berderma. Barang siapa yang hidup menjalani suatu hal, maka ia pasti mati dalam keadaan berpegang kepada hal itu; dan barang siapa yang mati dalam keadaan berpegang kepada suatu hal, maka kelak ia dibangkitkan dalam keadaan tersebut. Kami berlindung kepada Allah dari kebalikan hal tersebut.

Oleh karena itu, yang menentukan akhir dari hidup kita adalah kita sendiri, bukan orang lain. Apakah kita mati dalam keadaan Khusnul Khotimah atau sebaliknya.Karena akhir hidup kita adalah cerminan dari kehidupan kita sehari-hari. Oleh sebab itu, maksimalkan hidup kita untuk senantiasa beribadah kepada Allah, senantiasa menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat, karena tak ada yang mampu mengubah diri kita, selain kita sendiri.

Allah SWT berfirman dalam QS. Ar-Ra’d Ayat 11

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia”

Selagi masih bernafas, masih menghirup udara segar dan masih ada kesempatan untuk berbenah, maka laksanakan dan kerjakan kebaikan secepat mungkin, jangan menunda-nunda apalagi sampai meninggalkannya.

Ayo, evaluasi diri kita apa yang kurang saat ini. Memuhasabah apa yang sudah kita perbuat, dan persiapkan diri kita ketika esok Allah memanggil kita kembali. Jangan bosan dan jangan merasa lelah ketika kita melakukan itu semua, sebab semua akan berakhir ketika kita sudah kembali kepada-Nya.

Wallahu’Alam bis-Shawwab

Penulis : Nurhaima Fakhrun Nisa’

Hubungi Kami

Subscribe Channel Kami

Copyright © 2021 Simaq- Pusat Belajar Al Qur'an

Home

Wakaf

Program

Donasi

Sejarah

Visi & Misi

Management

Salam Pimpinan

Kontak Kami

Laporan

Tahsin

Tahfizh

Private

Event

Akademi

Galerry kegiatan