Peran Pemuda diera Milenial

peran pemuda
Bagikan
Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on telegram

Ali bin Abi Thalib pernah berkata “Jika ingin melihat kebangkitan suatu negara maka lihatlah para pemudanya”.

Betapa sedihnya melihat generasi saat ini yang jauh dari Agama. Jauh dari Al qur’an, lebih suka dengan dunia pacaran ketimbang dunia Al qur’an. Pemuda yang seharusnya menjadi penerus generasi menjadi hancur karna jauhnya pemahaman mereka dari Agama.

Harusnya sebagai pemuda,mengetahui peran dan tanggung jawab mereka di era milenial, dan pengaruh Globalisasi saat ini. Mengetahui hakikat hidup yang sesungguhnya. Yang termuat dalam 3 pertanyaan mendasar (Al Uqdatul Kubro) :

  1. Siapa yang menciptakan manusia?
  2. Apa Tujuan kita di ciptakan?
  3. Kemana kita akan pergi setelah kehidupan ini?

Tentu, jika seorang pemuda tahu dan pahami tiga pertanyaan mendasar diatas, dapat dipastikan mereka menjadi pemuda yang sholeh dan sholehah. Yang justru akan lebih dekat kepada tuhannya. Sebab kita dicipatkan oleh Allah bukan hanya sebagai khalifah dibumi, tapi juga kita di tuntut untuk beribadah sepenuhnya kepada Allah.

Allah berfirman “Aku tidak menciptkan jin dan manusia, melainkan untuk beribadah kepadaKu.”(Qs. Az zariyat :56).

Dunia itu hanya tempat peristrahatan sementara. Manusia di ibaratkan sebagai seorang musafir. Yang menjadikan kehidupan dunia sebagai tempat tinggal sementara, ada kehidupan selanjutnya yang menjadi tempat peristrahatan selama-lamanya.

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassallam pernah menasehati seseorang:

اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

“Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara: (1) Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu,(2) Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, (3) Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, (4) Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu,(5) Hidupmu sebelum datang matimu.” (HR. Bukhori dan Muslim).

Dari hadist diatas, sangat terlihat bahwa gunakanlah waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu. Sebagai seorang pemuda harus memanfaatkan waktu muda kita dengan sebaik-baiknya. Sebab hidup kita akan dimintai pertanggung jawaban kelak dihadapan Allah.

Rasulullah SAW sendiri sangat menyukai dan mencintai para pemuda. Sebab, disaat Nabi SAW memulai seruan dakwahnya justru yang menjadi tujuan utamanya adalah para pemuda. Dan para pemudalah yang antusias menerima dan menjadi pembela beliau. Kita bisa melihat para pemuda di zaman Rasulullah SAW.

Dulu sosok mushab bin Umair mengislamkan masyarakat Madinah pada usia 18 tahun. Usamah bin Zaid memimpin pasukan perang dan didalamnya terdapat sahabat-sahabat senior juga pada usia 18 tahun. Muhammad Al fatih nenaklukan Konstantinopel diumur 21 tahun. Begitu juga dengan Muhammad bin Qosim berhasil mengislamkan dan membuka wilayah India pada usia 17 tahun.

Sungguh sangat besar peran mereka dalam memperjuangkan Agama Allah. Karena itulah pemuda-pemuda pada zaman Rasulullah kita jadikan motivasi untuk bekal kita sebagai generasi muda zaman ini.

Dan menjadikan Rasulullah sebagai teladan, idola dan panutan kita, karena beliau adalah sosok manusia yang mampu mengubah dunia yang gelap kepada dunia yang terang benderang menuju cahaya Islam.

Ingatlah kita tidak tahu kapan ajal menjemput. Maka dari itu, selagi masih muda marilah kita persiapkan diri hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. Dan tak ada kata terlambat. Buka lembaran baru, serta menutup rapat lembaran lama.

“Demi allah, hidupnya pemuda itu dengan ilmu dan taqwa. Jika keduanya tidak ada, maka keberadaannya tidak dianggap ada. (Imam Syafi’e)”

@Nurhaima Hanafiy 1453

Hubungi Kami

Subscribe Channel Kami

Copyright © 2021 Simaq- Pusat Belajar Al Qur'an

Home

Wakaf

Program

Donasi

Sejarah

Visi & Misi

Management

Salam Pimpinan

Kontak Kami

Laporan

Tahsin

Tahfizh

Private

Event

Akademi

Galerry kegiatan