simaq.id – Alhamdulillah, SIMAQ-Pusat Belajar Al-Quran kembali mengadakan kajian Ta’lim Tadabbur lanjutan yang mengupas tentang “Bacaan Dalam Shalat”. Kegiatan ini dilaksanakan pada Ahad (25/02/24) pukul 13.30 WITA – Selesai di Masjid Muhammad Yasin Arsy, Samarinda.
Turut hadir pula Ustadz Muhammad Fajar Hidayat, S.Pd.I., M.Pd selaku Pembina Yayasan SIMAQ Samarinda sekaligus pemateri dalam kegiatan tersebut. kajian ini dihadiri oleh 38 peserta baik dari SIMAQ hingga kalangan mahasiswa dan masyarakat umum.
Acara dibuka dengan melantunkan Ayat suci Al-Quran bersamaan antara peserta dan pemateri. Setelah itu dilanjutkan dengan pembahasan awal yaitu mentadabburi surah Al Fatihah ayat per-ayat. Ustadz fajar menuturkan bahwasanya ada 10 syarat sah bacaan surah Al Fatihah dalam shalat yaitu;
Baca Juga: Persiapan Ramadhan SIMAQ Gelar Tabligh Akbar; Rahasia 40 Jam Bisa Baca Al-Quran
- Tertib/Disiplin
- Berurutan ayatnya
- Menjaga pengucapan hurufnya (Makhorijul huruf)
- Menjaga tasydid (Karena dapat merubah Artinya)
- Hendaknya tidak berhenti pada tengah ayat
- Membaca seluruh ayatnya
- Tidak boleh ada kesalahan yang bersifat Lahn (Fatal)
- Hendaknya dibaca Al Fatihah dalam keadaan berdiri
- Hendaknya dirinya mendengar bacaan Al Fatihahnya (sampai ke telinga sendiri)
- Tidak menyela-nyela/mencampurkan bacaan Al Fatihah dengan bacaan dzikir yang lain.
Setelah itu pemateri melanjutkan tadabbur pada surah Al Fatihah yang merupakan “Ummul Kitab” artinya induk dari Al-Qur’an. pada ayat pertama yaitu “Bismillahirrahmanirrahim” terdapat penggalan kata “Bismillahi” yang merupakan kata kunci sebelum memulai segala kegiatan apapun harus diawali dengan nama Allah dan kerana Allah. Selanjutnya pada kata “Arrahmanirrahim” yaitu Maha Pengasihnya Allah mencakup seluruh makhluk tanpa terkecuali. Sedangkan Maha Penyayangnya Allah hanya untuk orang-orang pilihan. Jelas ustadz Fajar.
Baca juga : Telah dibuka kembali Pendaftaran Kelas Talaqqi Qur’an Bersanad Riwayat Hafs
Adapun pada ayat yang kedua “Alhamdulillahirobbil Alamin” yang artinya segala puji Allah tuhan seluruh alam” yaitu ketika mendengar kalimat ini maka hilangkanlah segala rasa kesombongan manusia dihadapan Allah pemilik seluruh seluruh alam. Jangan pernah mengharapkan pujian dari siapapun karena hanya Allah yang berhak untuk dipuji. Pada ayat selanjutnya “Malikiyaumiddin” yaitu hari pembalasan, jika ada orang-orang yang zalim maka jangan risau jika ada yang mendzolimi diri kita Karena ada Allah yang mempunyai hari pembalasan. Ujar pemateri.
Kemudian pada Ayat Selanjutnya “Iyyakana’budu wa iyyakanasta’in” artinya ialah hanya menjadikan Allah satu-satunya yang disembah dan satu-satunya tempat berharap. Dan bentuk penyembahannya adalah dengan mendirikan shalat dan menjalankan perintah-Nya. Sedangkan pada dua ayat terakhir mengingatkan kepada kita agar senantiasa meminta kepada Allah agar selalu ditunjukkan jalan yang benar dan diridhoi oleh-Nya.
Di penghujung waktu ustadz Fajar menyampaikan kepada peserta bahwasanya surah Al Fatihah termasuk ayat-ayat ruqyah bagi mereka yang yakin. tutupnya