Ujian, Bukti Cinta dari Allah

Ujian, Bukti Cinta dari Allah
Bagikan
Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on telegram

Hidup itu penuh dengan ujian. Setiap manusia yang lahir ke dunia sudah Allah tetapkan untuknya skenario kehidupannya. Jodoh, rezeki, maut, bahagia, sedih, sengsara, miskin dan kaya telah ditetapkan Allah di Lauhul Mahfuzh sebelum penciptaan langit dan bumi.

Kehidupan dunia hanyalah sementara, sedangkan akhirat adalah kehidupan abadi, sehingga untuk menuju kehidupan akhirat maka manusia harus diuji dulu di dunia. Karena hakikatnya, dunia adalah tempat manusia diuji.

Ibarat, dunia adalah tahanan (penjara) bagi mereka yang beriman kepada Allah. Berbagai cobaan datang silih berganti dalam kehidupannya. Sedangkan bagi mereka yang ingkar kepada Allah, dunia adalah kenikmatan, tempat untuk bersenang-senang dan yang lainnya, sehingga dunia bagaikan surga dimata mereka.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW, bersabda

“Dunia merupakan penjara bagi muslim dan surga bagi orang kafir.” (HR. Muslim)

Orang mukmin tak bisa berbuat sekehendaknya, sebab Islam telah mengaturnya. Al-Qur’an sebagai pedoman dan petunjuk bagi manusia yang beriman. Memahami bahwa dunia hanyalah jalan untuk menuju kehidupan yang abadi.

Seorang Nabi bahkan orang-orang sholeh pun tak lepas dari ujian Allah. Karena ujian adalah salah satu bentuk cinta Allah untuk meninggikan derajat manusia.

Ibarat dalam sebuah kelas, untuk berpindah ketingkat kelas selanjutnya haruslah melewati ujian kelas. Ibarat lainnya dalam menghafalkan Al-Qur’an untuk berpindah ke juz selanjutnya maka harus melewati tahap-tahapnya dulu, seperti tasmi’ satu juz dan ujian pertanyaan dan yang lainnya.

Maka belajarlah untuk menyikapi ujian-ujian kehidupan dari mereka yang telah melukiskan tinta sejarahnya dalam kehidupan ini. Karena ujian dari Allah banyak macamnya. Ada yang diuji dengan keluarga, kerabat, harta bahkan dirinya.

Allah SWT berfirman :

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka akan dibiarkan mengatakan, “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah benar-benar mengetahui orang-orang yang jujur dan sesungguhnya Dia benar-benar mengetahui orang-orang yang dusta”. (Qs. Al-Ankabut : 2-3)

Belajarlah dari kisah kehidupan manusia paling mulia dimuka bumi, yang menjadi teladan kehidupan generasi setelahnya. Sosok yang mengubah dunia gelap menjadi cahaya Islam, Dia adalah Rasulullah SAW.

Kehidupan Rasulullah SAW, sungguh penuh dengan ujian. Sejak dalam kandungan Rasulullah SAW sudah ditinggalkan oleh ayahnya, sehingga Rasulullah SAW lahir dalam keadaan yatim. Ternyata Ujian Rasulullah SAW tak berhenti sampai disitu, orang-orang terdekat Rasulullah SAW dipanggil oleh Allah. Sungguh, berat ujian yang dialami Rasulullah SAW.

Namun, dengan ujian yang Allah berikan tak membuat Rasulullah SAW menjadi sosok yang lemah, tapi justru menjadikan beliau sosok yang kuat. Karena Allah SWT memberikan ujian kepada manusia hanya untuk menguatkan dan meninggikan derajatnya.

Oleh karena itu, bersyukurlah Allah telah memberikanmu bumbu-bumbu kehidupan untuk menuju kehidupan yang abadi. Allah telah meninggikan derajatmu disisiNya.

Seperti janji Allah dalam surat Al Baqarah: 286

“Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (Qs. Al-Baqarah :286)

Allah menyayangimu, sebab itulah Allah menguatkan dengan ditimpakannya ujian kehidupan kepada orang-orang pilihanNya.

Jangan sampai Allah membiarkan dengan memberikan berbagai kenikmatan, namun tak memberikan sedikitpun cobaan atau musibah, maka berhati-hatilah. Bisa jadi itu adalah Istidraj.

Wallahu’Alam Bis-Shawwab
Penulis : Nurhaima Fahkrun Nisa’

Hubungi Kami

Subscribe Channel Kami

Copyright © 2021 Simaq- Pusat Belajar Al Qur'an

Home

Wakaf

Program

Donasi

Sejarah

Visi & Misi

Management

Salam Pimpinan

Kontak Kami

Laporan

Tahsin

Tahfizh

Private

Event

Akademi

Galerry kegiatan