SIMAQ (Pusat Belajar Al-Qur’an ) menyelenggarakan wisuda pertama kali dan pelepasan santri wati Tahfidz Qur’an Rumah Al ‘Urwah Wutsqa yang beralamat di Perumahan Grand Taman Sari Jl. H. A. M. Rifaddin, Harapan Baru, Kec. Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, Sabtu (01/05/2021)
Alhamdulillah kegiatan wisuda Tahfidz Al Qur’an ini dapat berjalan sangat baik acara dimulai dengan dibuka oleh MC yaitu Via Suciana dan Iswah , acara sangat meriah karena dihadiri oleh para orang tua wali, dan juga warga sekitar.
Untuk menambah keberkahan acara wisuda ini diawali dengan lantunan ayat suci Al-Quran yang dibawakan oleh santri wati bernama Amel dan sari tilawah oleh Nur Anisha ,
Acara selanjutnya yaitu sambutan oleh ketua Yayasan Bilal yang diwakili oleh Ust.Deny. Dalam sambutannya beliau berpesan untuk ananda semua atau peserta wisuda bahwa ini adalah bukan akhir dari menghafal Al-Qur’an tetapi ini adalah awal dari pengabdian kita kepada umat dan bangsa ini.,
Beliau menjelaskan bahwa akhir-akir ini kita lihat umat kehilangan jati diri bangsa, kenapa seperti itu?, karena sekarang umat itu dijauhkan dari Al-Qur’an, kebangkitan umat saat ini seharusnya bertompang kepada Al-Qur’an dan Sunnah.
Sambutan yang kedua oleh ketua Yayasan Al ‘Urwah Wutsqa bapak Muhammad Rayani, beliau mengucapkan terima kasih kepada para dermawan yang sudah bersedia memberikan tempat rumah tahfizh secara gratis semoga pahala tetap mengalir terus , dan ucapan terima kasih keapada seluruh pembina atau penanggung jawab rumah tahfizh ,kaarena sudah memberikan warna pada perumahan Grand Taman Sari samarinda, harapannya para santri tetap menghafalkan lagi bagi yang belum 30 juz .
Dan sambutan terkahir dari ketua takmir masjid Al ‘Urwah Wutsqa yaitu bapak Prof. hj. Susilo beliau menjelaskan bahwa launching atau wisuda ini seharusnya dilakukan besar-besaran karena jangan sampai kita kalah dengan orang-orang yang melakukan sesuatu besar-besaran tapi bukan dijalan Allah, yang pembukaan kafe aja besar-besaran, pembukaan naik kopaja aja besar-besaran , masak kita wisuda tahfizh tidak diketahui publik sehingga jangan sampai kalah kita dengan kefasikan , kebaikan yang kalah dengan kafiskan yang terstruktur ,maka mereka yang akan menang, dan harapannya wisuda akan terus dilakukan untuk kedepannya.
dalam sesi lanjutan yaitu sesi kajian yang dibawakan oleh Ust. Abd Syakur, Lc, M.H . Didalam isi kajiannya beliau memaparkan “ berbicara tentang Al-Qur’an tidak akan selesai dalam hitungan jam, beliau menjelaskan bawha ada sebuah kitab yang berjudul kitab khawasul qur’an dan fadhoilul Qur’an , diantaranya tentu saja Al-Qur’an itu merupakan firman Allah Subhanahu wa ta’ala , yang tidak sama dengan kalam atau perkataan mahluk tidak sama. Maka itulah, wajar kalau kita harus memuliakan, menghormati Al-Qur’an.
Beliau juga menjelaskan tentang sedekah bawha sedekah itu ada sekala prioritas, diutamakan bersedekah kepada orang yang bertakwa, karena jika mengasih sedekah kepada orang yang bertakwa , lalu dia makan dan energinya dia gunakan untuk membaca Al-Qur’an, untuk menghafal Al-Qur’an, jadi semua apa yang mereka lakukan dengan energi yang mereka dapatkan, dari makanan yang kita berikan, itu kitapun mendapatkan pahalalnya , itu sungguh luar biasa.
Selanjutnya acara inti dimulai dengan naiknya secara teratur 12 santri wati keatas panggung dengan penyebutan nominasi atau perolehan hafalan juz , yang dipandu oleh pembawa acara, Ustadzah iswah Kemudian pemakaian slempang wisuda yang dilakukan pengasuh atau pembina rumah tahfizh yaitu ustadzah Esa Claudia, usai pemakaian slempang para santri wati , dalam rangkaian acara Mc menyuruh para santriwati untuk memeluk para wali atau orang tua santri yang diringi pembacaan puisi .
Isak tangis berlinang di mata dan wajah ibu serta para seluruh peserta wisuda santri. Suasana haru dan bahagia dalam acara ini.
